Recent Blog post

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).

Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).

1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana Sejarah singkat virus?
Bagaimana struktur dan anatomi virus?
Bagaimana virus bereproduksi?
Apa saja contoh-contoh virus?
Bagaimana Ciri-ciri dan klasifikasi virus?
Bagaimana macam-macam virus penyebab penyakit dan cara pengobatannya?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun makalah ini dibuat adalah untuk memenuhi tugas mikrobiologi dan parasitologi yang telah diberikan kepada mahasiswa dan juga supaya mahasiswa mengetahui tentang pengertian,sejarah singkat,ciri-ciri,Klasifikasi,dan macam-macam virus dan cara menanggulanginya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFENISI VIRUS
Virus adalah parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm, bentuk dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA or DNA. Partikelnya secara utuh disebut “VIRION” yang terdiri dari “Capsid” yang dapat terbungkus oleh sebuah Glycoprotein/membrane lipid. Virus resisten terhadap antibiotics Virus merupakan Partikel yang bersifat parasit obligat pada sel/makhluk hidup Aseluler (bukan merupakan sel) Berukuran sangat renik Di dalam sel inang virus menunjukkan ciri makhluk hidup, sedangkan di luar sel menunjukkan ciri bukan makhluk hidup.Bentuk virus berbeda beda ada yang bula, batang, polihidris dan seperti huruf T.
2.2 SEJARAH SINGKAT VIRUS
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau.Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.

2.3 STRUKTUR DAN ANATOMI VIRUS
Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.

STRUKTUR VIRUS
Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.

Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks.

Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel.Seperti yang telah dijelaskan pada virus campak, beberapa jenis virus memiliki unsur tambahan yang membantunya menginfeksi inang. Virus pada hewan memiliki selubung virus, yaitu membran menyelubungi kapsid. Selubung ini mengandung fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung protein dan glikoprotein yang berasal dari virus. Selain protein selubung dan protein kapsid, virus juga membawa beberapa molekul enzim di dalam kapsidnya. Ada pula beberapa jenis bakteriofag yang memiliki ekor protein yang melekat pada “kepala” kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut digunakan oleh fag untuk menempel pada suatu bakteri.Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang.

2.4 REPRODUKSI VIRUS
Reproduksi virus secara umum terbagi menjadi 2 yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.

SIKLUS LITIK
Siklus litik dari bakteriofage
1. adsorbsi & penetrasi
2. Pengabungan DNA virus dengan DNA sel
3. Replikasi DNA virus
4. Pembentukan kapsid
5. Pembentukan tubuh dan ekor bakteriofage
6. Lisis

Siklus litik dalam virologi merupakan salah satu siklus reproduksi virus selain siklus lisogenik. Siklus litik dianggap sebagai cara reproduksi virus yang utama karena menyangkut penghancuran sel inangnya.Siklus litik, secara umum mempunyai 3 tahap yaitu adsorbsi & penetrasi, replikasi (biosintesis) dan lisis. Setiap siklus litik dalam prosesnya membutuhkan waktu dari 10-60 menit.

Tahap adsorbsi yaitu penempelan virus pada inang. Virus mempunyai reseptor protein untuk menempel pada inang spesifik.Setelah menempel, virus kemudian akan melubangi membran dari sel inang dengan enzim lisozim. Setelah berlubang, virus akan menyuntikkan DNA virusnya kedalam sitoplasma sel inang.
Replikasi (Biosintesis)

Setelah disuntikkan kedalam sel inang, DNA dari virus akan menonaktifkan DNA sel inangnya dan kemudian mengambil alih kerja sel inang, lalu menggunakan sel tersebut untuk memperoleh energi dalam bentuk ATP untuk melanjutkan proses reproduksinya.DNA dari virus, akan menjadikan sel inang sebuah tempat pembentukan virus baru, kemudian DNA akan mengarahkan virus untuk menghasilkan protein dan mereplikasi DNA virus untuk dimasukkan ke dalam virus baru yang sedang dibuat.Molekul-molekul protein (DNA) yang telah terbentuk kemudian diselubungi oleh kapsid, kapsid dibuat dari protein sel inang dan berfungsi untuk memberi bentuk tubuh virus.
Lisis

Tahap lisis terjadi ketika virus-virus yang dibuat dalam sel telah matang. Ratusan virus-virus kemudian akan berkumpul pada membran sel dan menyuntikkan enzim lisosom yang menghancurkan membran sel dan menyediakan jalan keluar untuk virus-virus baru. Sel yang membrannya hancur itu akhirnya akan mati dan virus-virus yang bebas akan menginvasi sel-sel lain dan siklus akan berulang kembali.

SIKLUS LISOGENIK
Siklus lisogenik dalam virologi merupakan siklus reproduksi virus selain siklus litik. Tahapan dari siklus ini hampir sama dengan siklus litik, perbedaannya yaitu sel inangnya tidak hancur tetapi disisipi oleh asam nukleat dari virus. Tahap penyisipan tersebut kemudian membentuk provirus.Siklus lisogenik secara umum mempunyai tiga tahap, yaitu adsorpsi dan penetrasi, penyisipan gen virus dan pembelahan sel inang.

Virus menempel pada permukaan sel inang dengan reseptor protein yang spesifik lalu menghancurkan membran sel dengan enzim lisozim, virus melakukan penetrasi pada sel inang dengan menyuntikkan materi genetik yang terdapat pada asam nukleatnya kedalam sel.

Asam nukleat dari virus yang telah menembus sitoplasma sel inang kemudian akan menyisip kedalam asam nukleat sel inang, tahap penyisipan tersebut kemudian akan membentuk provirus (pada bakteriofage disebut profage). Sebelum terjadi pembelahan sel, kromosom dan provirus akan bereplikasi.

Sel inang yang telah disisipi kemudian melakukan pembelahan, provirus yang telah bereplikasi akan diberikan kepada sel anakan dan siklus inipun akan kembali berulang sehingga sel yang memiliki profage menjadi sangat banyak.

Provirus yang baru dapat memasuki keadaan Litik dalam kondisi lingkungan yang tepat tetapi kemungkinannya sangat kecil. Kemungkinan akan bertambah besar apabila diberi agen penginduksi.

2.5 CIRI-CIRI VIRUS
  1. Virus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  2. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
  3. Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 mµ - 300mµ (1 mikron = 1000 milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 X.
  4. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
  5. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor" silindris.
  6. Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
  7. virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid
  8. Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel hidup pada bakteri, hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada manusia.
  9. Virus tidak dapat membelah diri.
  10. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan. 
 2.6 CONTOH-CONTOH VIRUS

HIV (Human Immunodeficiency Virus)

Termasuk salah satu retrovirus yang secara khusus menyerang sel darah putih (sel T). Retrovirus adalah virus ARN hewan yang mempunyai tahap ADN. Virus tersebut mempunyai suatu enzim, yaitu enzim transkriptase balik yang mengubah rantai tunggal ARN (sebagai cetakan) menjadi rantai ganda kopian ADN (cADN). Selanjutnya, cADN bergabung dengan ADN inang mengikuti replikasi ADN inang. Pada saat ADN inang mengalami replikasi, secara langsung ADN virus ikut mengalami replikasi.

Virus herpes
Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi mARN.

Virus influenza
Siklus replikasi virus influenza hampir sama dengan siklus replikasi virus herpes. Hanya saja, pada virus influenza materi genetiknya berupa rantai tunggal ARN yang kemudian mengalami replikasi menjadi mARN.

Paramyxovirus
Paramyxovirus adalah semacam virus ARN yang selanjutnya mengalami replikasi menjadi mARN. Paramyxovirus merupakan penyebab penyakit campak dan gondong

2.7 PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN
Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik (penyembuh) disebut vaksin. Contohnya pembuatan vaksin polio, rabies, hepatitis B, influenza, cacar, dan vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk cacar gondong, dan campak.

Pada umumnya virus bersifat rnerugikan. Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus dapat menginfeksi tumbuhan, hewan, dan manusia sehingga menimbulkan penyakit.



BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.

Struktur dan anatomi virus. Model skematik virus berkapsid heliks (virus mosaik tembakau): 1. asam nukleat (RNA), 2. kapsomer, 3. kapsid. Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.

Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik (penyembuh). David Sanders berhasil menjinakkan cangkang luar virus Ebola sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit (paru-paru).

Penyakit pada manusia akibat virus yang menyebabkan selesma menyerang saluran pernapasan, virus campak menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi hati, dan virus rabies menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada penyakit AIDS (acquired immune deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah putih. Selain itu, penyakit hewan akibat virus yaitu penyakit tetelo penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV), penyakit kuku dan mulutPenyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV) dan penyakit rabies. Sedangkan penyakit tumbuhan akibat virus diantaranya : penyakit mosaik, penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk, dan vein phloem degeneration (CVPD).

Virus sangat sulit untuk dibunuh. Metode pengobatan sejauh ini yang dianggap paling efektif adalah vaksinasi, untuk merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi gejala akibat infeksi virus. Selain itu, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus.

3.2 SARAN
Setiap unsur memiliki kerugian dan keuntungan begitu pula dengan virus. Virus memiliki kerugian dan juga keuntungan bagi manusia. Semakin orang menjadi pintar semakin orang menyadari bahwa dirinya tidak banyak tahu atas segala sesuatu. Dan kita tidak boleh menganggap ringan tintang hal yang kecil karena sesuatu yang kecil itu bahkan lebih membahayakan dari pada hal yang besar sehingga kebanyakan orang yang terkenal(orang besar) jatuh karena tidak melihat hal yang kecil itu.  Jadi jaga kebersihan da


MAKALAH BIOLOGI TENTANG VIRUS

By : Unknown
Minggu, 01 Januari 2017
0
                                                                                          BAB 1
                                                                                 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif dan negatif. Selain itu dalam pandangan Dirganusa, Perasaan (feeling) mempunyai dua arti. Di tinjau secara fisiologis, perasaan adalah pengindraan, sehingga merupakan salah satu fungsi tubuh untuk mengadakan kontak dengan dunia luar.
Kata “emosi” diturunkan dari kata bahasa Perancis, emotion. Emosi adalah suatu perasaan ingin melebihi dari sifat individu terhadap suatu objek sehingga cendrung berupaya untuk mengekpresikan dan mengaplikasikannya. Macam-Macam Emosi takut, Khawatir, Marah, Sebal, Frustrasi, Cemburu, Iri Hati, Dukacita, Afeksi atau Sayang, Bahagia.
Untuk menjadi seorang perawat yang baik, seseorang harus mempunyai rasa peduli, empati, dan penuh belas kasih untuk memberikan pasien layanan yang terbaik. Seorang perawat juga harus bertanggung jawab dan berorientasi pada tugas keperawatan yang bersifat detail misalnya membuat catatan yang akurat, bekerja dengan peralatan medis yang mahal atau obat dengan dosis tinggi. Kestabilan emosional juga sangat penting karena seorang perawat mungkin sering menghadapi keadaan darurat, misalnya orang sakit dengan keluarga yang tertekan serta situasi sulit lainnya. The American Nurses Association juga mencatat bahwa perawat yang baik mampu bertindak sebagai advokasi bagi pasien, mampu beradaptasi dan terdidik.
Seorang perawat dituntut untuk tidak hanya memiliki IQ yang bagus tetapi juga EQ yang “tidak biasa”. Penelitian tentang kecerdasan emosional telah memperlihatkan bahwa EQ adalah penilaian yang bisa mencegah munculnya perilaku yang buruk. Stigma negatif yang menyatakan bahwa perawat itu ‘judes’, ‘cuek’, ‘pemarah’, dan stigma-stigma negatif lain akan mampu dihilangkan jika perawat mampu memiliki kecerdasan emosional yang baik. (keperawatan.net, 2010)
Para perawat dalam pekerjaannya sehari-hari hampir selalu melibatkan perasaan dan emosi, sehingga perawat dituntut untuk memiliki kecerdasan emosi yang tinggi. Secara khusus para perawat rumah sakit membutuhkan kecerdasan emosi yang tinggi karena mereka mewakili organisasi untuk berinteraksi dengan banyak orang baik di dalam maupun di luar organisasi. Perawat yang memiliki empati akan dapat memahami kebutuhan orang atau keluarga yang dirawatnya dan dapat memberikan solusi yang konstruktif.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah yang maksud dengan perasaan?
1.2.2 Apakah yang maksud dengan emosi?
1.2.3 Bagaimana proses terjadinya emosi?
1.2.4 Bagaimana hubungan antara perasaan dan emosi?
1.2.5 Bagaimana perbedaan antara perasaan dan emosi?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan dapat memahami tentang perasaan dan emosi dengan benar.
1.3.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses pebelajaran diharapkan :
1) Menjelaskan pengertian perasaan dan emosi
2) Menjelaskan macam-macam perasaan dan emosi
3) Menjelaskan proses terjadinya emosi
4) Menjelaskan hubungan antara perasaan dan emosi
5) Menjelaskan perbedaan antara perasaan dan emosi

                                                                                   BAB II
                                                                PERASAAN DAN EMOSI
2.1 Pengertian Perasaan
Perasaan adalah suatu pernyataan jiwa, yang sedikit banyak bersifat subjektif, untuk merasakan senang atau tidak senang dan yang tidak bergantung kepada perangsang dan alat-alat indra. Sedangkan menurut Prof. Hukstra, perasaan adalah suatu fungsi jiwa yang dapat mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang ( Drs. Agus Sujanto, Psikologi Umum, hal : 75).
Sementara menurut Koentjaraningrat perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif dan negatif( Drs. Alex Sobur, M. Si, Psikologi Umum, hal : 426). Selain itu dalam pandangan Dirganusa, Perasaan (feeling) mempunyai dua arti. Di tinjau secara fisiologis, perasaan adalah pengindraan, sehingga merupakan salah satu fungsi tubuh untuk mengadakan kontak dengan dunia luar. Dalam psikologis, perasaan mempunyai fungsi menilai, yaitu penilaian terhadap sesuatu hal. Makna penilaian ini tampak misalnya “ Saya rasa nanti sore hari akan hujan”( Ibid, hal : 427).
Perasaan selalu bersifat subjektif karena ada unsur penilaian tadi biasanya menimbulkan suatu kehendak dalam kesadaran seseorang individu. Kehendak itu bisa positif artinya individu tersebut ingin mendapatkan hal yang dirasakannya suatu yang memberikan kenikmatan kepadanya, atau juga bisa negatif artinya ia hendak menghindari hal yang dirasakannya sebagai hal yang akan membawa perasaan tidak nikmat kepadanya.
2.2 Macam-macam perasaan
Dalam mempelajari perasaan, hal ini tampak pada pembagian perasaan yang dilakukan oleh para ahli. Menurut Max Scheler membagi perasaan menjadi empat golongan yaitu(Ibid, hal : 427) :
2.2.1 Perasaan pengindraan, yaitu perasaan yang berhubungan dengan pengindraan misalnya : rasa panas, dingin dan sakit.
2.2.2 Perasaan vital, yaitu perasaan yang berhubungan dengan keadaan tubuh misalnya : rasa lesu, segar.
2.2.3 Perasaan psikis, yaitu perasaan yang menyebabkan perubahan-perubahan psikis misalnya : rasa senang, sedih.
2.2.4 Perasaan pribadi, yaitu perasaan yang dialami secara pribadi misalnya : perasaan terasing.
2.2.5 W. Stren mengadakan pembagian perasaan sebagai berikut(Ibid,) :
2.2.5.1 Perasaan yang bersangkutan dengan masa kini, misalnya perasaan senang yang diperlihatkan masa sekarang dalam hubungan dengan ransangan-ransangan yang dialami pada waktu sekarang juga.
2.2.5.2 Perasaan yang bersangkutan dengan masa lampau, misalnya perasaan senang pada waktu sekarang yang ditimbulkan oleh suatu peristiwa di masa lampau.
2.2.5.3 Perasaan yang bersangkutan dengan masa yang akan datang, misalnya perasaan senang sehubungan dengan peristiwa-peristiwa yang akan datang. Perasaaan dapat digolongkan dua menurut keadaan perasaan seseorang yaitu (Agus Sujanto,)
1) Golongan Eukoloi, ialah golongan orang yang selalu merasa senang, gembira dan optimis.
2) Golongan Diskoloi, ialah golongan orang yang selalu merasa tidak senang, murung dan pesimis.
Sedangkan menurut Drs. Agus Sujanto membagi rumpun perasaan sebagai berikut:
2.2.5.4 Perasaan rendah (biologis) terdiri atas :
1) Perasaan keinderaan (sensoris), ialah perasaan yang timbul waktu indera kita menerima ransangan.
2) Perasaan vital (kehidupan), ialah perasaan yang bergantung kepada keadaan tubuh kia sesewaktu, misalnya merasa senang sekali karena sehat.
3) Perasaan tanggapan, ialah perasaan yang mengiringi apabila kita menanggap sesuatu atau keadaan, misalnya seorang prajurit masih merasa senang sekali kalau ia ingat betapa sang saka berkibar dengan megahnya.
4) Perasaan instink, ialah perasaan yang mengiringi sesuatu instink yang sedang timbul, misalnya kita akan merasa senang, kalau pada saat makan, di meja makan selalu tersedia hidangan yang berganti-gantian.
2.2.5.5 Perasaan luhur (rohani) terdiri atas :
1) Perasaan keindahan, ada dua macam : perasaan keindahan negatif, ialah perasaan yang timbul kalau kita mengindera sesuatu yang buruk. Perasaan keindahan yang positif, ialah perasaan keindahan yang timbul kalau kita mengindera sesuatu yang baik.
2) Perasaan intelek, ialah perasaan yang timbul sebagai akibat dari hasil intelek, misalnya kalau kita dapat memecahkan sesuatu yang sulit, timbul rasa senang dan sebaliknya.
3) Perasaan kesusilaan, ialah perasaan yang timbul karena indera kita menerima peransang susila atau jahat.
4) Perasaan ketuhanan, ialah perasaan yang timbul dalam mengetahui adanya tuhan. Misalnya orang akan merasa bahagia kalau ia merasa bahwa tuhan selalu melindungi dan dekat padanya.
5) Perasaan diri, ini ada dua macam : positif dan negatif. Perasaan diri positif adalah perasaan yang timbul bila ia dapat berbuat sama atau lebih dari orang lain. Perasaan diri negatif adalah perasaan yang timbul kalau tidak dapat berbuat seperti atau mendekati orang lain.
6) Perasaan simpati, ialah perasaan yang timbul karena orang lain mengalami rasa senang atau tidak senang.
7) Perasaan sosial, ialah perasaan yang timbul karena melihat keadaan masyarakat.
2.3. Pengertian Emosi
Menurut English and English, emosi adalah “A complex feeling state accompained by characteristic motor and glandular activies “ (suatu keadaan yang kompleks yang disertai karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris). Sedangkan Sarlito Wirawan Sarwono berpendapat bahwa emosi merupakan “ setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai warna afektif baik pada tingkatan lemah (dangkal) maupun pada tingkatan yang luas (mendalam).(……..,thn)
2.4. Macam-Macam Emosi
Atas dasar arah aktivitasnya, menurut …. (….. ) tingkah laku emosional dapat dibagi:
2.4.1 Marah, orang bergerak menentang sumber frustasi;
2.4.2 Takut, orang bergerak meninggalkan sumber frustasi;
2.4.3 Cinta, orang bergerak menuju sumber kemenangan;
2.4.4 Depresi, orang menghentikan respon-respon terbukanya dan mengalihkan emosi ke dalam dirinya sendiri.
Dari hasil penelitiannya, John B. Watson menemukan bahwa tiga dari keempat emosional tersebut terdapat pada anak-anak, yaitu : takut, marah dan cinta.
2.4.1 Takut
Pada dasarnya, rasa takut itu bermacam-macam. Ada yang timbul karena seorang anak kecil memang ditakut-takuti atau karena berlakunya berbagai pantangan di rumah. Misalnya saja, rasa takut akan tempat gelap, takut berada di tempat sepi tanpa teman, atau takut menghadapi hal-hal asing yang tidak di kenal. Kengerian-kengerian ini relatif lebih banyak diderita oleh anak-anak daripada orang dewasa. Karena, sebagai insan yang masih muda, tentu saja daya tahan anak-anak belum kuat.
Jika dilihat dari secara objektif, bisa dikatakan bahwa rasa takut selain mempunyai segi-segi negatif, yaitu bersifat menggelorakan dan menimbulkan perasaan-perasaanan gejala tubuh yang menegangkan, juga ada segi positifnya.
Ada beberapa cara untuk mengatasi rasa takut pada anak. Pertama, ciptakanlah suasana kekeluargaan/lingkungan sosial mampu menghadirkan rasa keamanan dan rasa kasih sayang. Kedua, berilah penghargaan terhadap usaha-usaha anak dan pujilah bila perlu. Ketiga, tanamkanlah pada anak bahwa ada kewajiban sosial yang perlu ditaati. Keempat, tumbuhkanlah pada diri anak kepercayaan serta keberanian untuk hidup; jauhkanlah ejekan dan celaan.
2.4.2 Marah
Pada umumnya, luapan kemarahan lebih sering terlihat pada anak kecil ketimbang rasa takut. Bentuk-bentuk kemarahan yang banyak kita hadapi adalah pada anak yang berumur 4 tahun. Pada anak-anak yang masih kecil, kemarahan bisa ditimbulkan oleh adanya pengekangan yang dipaksakan, gangguan pada gerak-geriknya, hambatan pada kegiatan-kegiatan yang sedang dilakukan, oleh segala sesuatu yang menghalang-halangi keinginan seorang anak.
1. Dalam sebuah studi yang dilakukan Goodenough, terdapat cukup bukti yang memperlihatkan bahwa anak-anak lebih mudah menjadi marah apabila pada malam sebelumnya mereka tidak cukup beristirahat.
2. Navaco pula mengemukakan bahwa amarah “bisa dipahami sebagai reaksi tekanan perasaan”
2.4.3 Cinta
Apakah cinta ? sesungguhnya betapa sulitnya kita menjelaskan kata yang satu ini. Sama halnya ketika kita harus mendefinisikan ihwal kebahagiaan. Penyair Mesir, Syauqi Bey, melukiskan “cinta” dlam sebuah sajaknya :
Apakah cinta ? Mulanya berpandangan mata, lantas saling senyum, kata berbalas kata, dan memadu janji, akhirnya bertemu.
Namun, yang digambarkan Syauqi Bey di atas adalah cinta romantis, yaitu cinta waktu pacaran yang kadang-kadang berakhir putus setelah puas bertemu dalam memadu cinta, tidak sampai meningkat ke jenjang pernikahan.
Dalam bukunya The Art of Loving (Seni Mencinta), Erich Fromm sedemikian jauh telah berbicara tentang cinta sebagai alat mengatasi keterpisahaan manusia, sebagai pemenuh kerinduan akan kesatuan. Akan tetapi, di atas kebutuhan eksitensi dan menyeluruh itu, timbul suatu kebutuhan biologis, yang lebih spesifik yaitu keinginan untuk menyatu antara kutub-kutub jantan dan betina. Ide pengutuban ini diungkapkan dengan paling mencolok dalam mitos bahwa pada mulanya laki-laki dan wanita adalah satu, kemudian mereka dipisahkan menjadi setengah-setengah, dan sejak itu sampai seterusnya, setiap lelaki terus mencari belahan wanita yang hilang dari dirinya untuk bersatu kembali dengannya.
2.5 Proses Terjadinya Emosi
Proses terjadinya emosi melibatkan faktor psikologis maupun factor fisiologis. Kebangkitan emosi kita pertama kali muncul akibat adanya stimulus atau sebuah peristiwa, yang bisa netral, positif, ataupun negatif. Stimulus tersebut kemudian ditangkap oleh reseptor kita, lalu melalui otak. Kita menginterpretasikan kejadian tersebut sesuai dengan kondisi pengalaman dan kebiasaan kita dalam mempersepsikan sebuah kejadian.
Interpretasi yang kita buat kemudian memunculkan perubahan secara internal dalam tubuh kita. Perubahan tersebut misalnya napas tersengal, mata memerah, keluar air mata, dada menjadi sesak, perubahan raut wajah, intonasi suara, cara menatap dan perubahan tekanan darah kita.
Pandangan teori kognitif menyebutkan emosi lebih banyak ditentukan oleh hasil interpretasi kita terhadap sebuah peristiwa. Kita bias memandang dan menginterpretasikan sebuah peristiwa dalam persepsi atau penilai negatif, tidak menyenangkan, menyengsarakan, menjengkelkan, mengecewakan.
Persepsi yang lebih positif seperti sebuah kewajaran, hal yang indah, sesuatu yang mengharukan, atau membahagiakan. Interpretasi yang kita buat atas sebuah peristiwa mengkondisikan dan membentuk perubahan fisiologis kita secara internal, ketika kita menilai sebuah peristiwa secara lebih positif maka perubahan fisiologis kita pun menjadi lebih positif.
2.6. Hubungan antara Perasaan dan Emosi
Menurut pandangan Dirgagunarsa, perasaan (feeling) mempunyai dua arti. Ditinjau secara fisiologis, perasaan berarti pengindraan, sehingga merupakan salah satu fungsi tubuh untuk mengadakan kontak dengan dunia luar. Dalam arti psikologis, perasaan mempunyai fungsi menilai, yaitu penilaian terhadap suatu hal. Makna penilaian ini tampak, misalnya, dalam ungkapan berikut: “Saya rasa nanti sore akan hujan”. Ungkapan itu berarti bahwa menurut penilaian saya, nanti sore hari akan hujan.
Di lain pihak, emosi mempunyai arti yang agak berbeda. Di dalam pengertian emosi sudah terkandung unsur perasaan yang mendalam (intese). Perkataan emosi sendiri berasal dari perkataan “emotus” atau “emovere” yang artinya mencerca (to stir up), yaitu sesuatu yang mendorong terhadap sesuatu.
2.7 Perbedaan antara Perasaan dan Emosi
Perbedaan antara perasaan dan emosi tidak dapat dinyatakan dengan tegas, karena keduanya merupakan suatu kelangsungan kualitas yang tidak jelas batasnya. Pada suatu saat tertentu, suatu warna efektif dapat dikatakan sebagai perasaan, tetati juga dikatakan sebagai emosi. Oleh karena itu, yang dimaksudkan dengan emosi di sini bukan terbatas pada pada emosi atau perasaan saja, tetapi meliputi setiap keadaan pada setiap diri seseorang yang disertai dengan warna efektif, baik pada tingkat yang lemah (dangkal) maupun pada tingkat yang kuat (mendalam).

                                                                            BAB III
                                                                          PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berlainan dengan berfikir, maka perasaan itu bersifat subyektif, banyak dipengaruhi oleh keadaan diri seseorang. Perasaan umumnya bersangkutan dengan fungsi mengenal artinya perasaan dapat timbul karena mengamati, menanggap, menghayalkan, mengingat-ingat, atau memikirkan sesuatu. Kendati pun demikian perasaan bukanlah hanya sekedar gejala tambahan daripada fungsi pengenalan saja, melainkan adalah fungsi tersendiri.
Emosi adalah suatu keadaan yang komplek yang disertai karakteristik kegiatan kelenjar yang motoris. Dan perasaan didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subyektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal, dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai taraf. Atas dasar arah aktivitasnya, tingkah laku emosional dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu; marah, takut, cinta dan depresi.
3.2 Saran
3,2,1 Berharap agar mahasiswa lebih memahami tentang perasaan dan emosi
3,2,2 Bisa memberi pemahaman untuk mahasiswa
3,2,3 Dan terakhir, makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu agar pembaca senantiasa memberikan kritik dan saran kepada kami.

                                                    DAFTAR PUSTAKA

Fauzi Ahmad ( 2010), Psikologi Umum, Pustaka Setia , Bandung:
Sobur Alex ( 2009), Psikologi Umum, Pustaka Setia , Bandung:,.
Suryabrata Sumad i (2009), Psikologi Pendidikan, Raja Grafindo Persada , Jakarta,
Yusuf Syamsu (2010) , Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Remaja Rosda Karya , Bandung

MAKALAH PERASAAN DAN EMOSI

By : Unknown 0
                                                                                         BAB I
                                                                               PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Manusia adalah mahluk sosial, yang kesehariannya selalu berintraksi dengan mahluk lainnya. Baik itu sesama manusia atau lingkungan sekitar nya. Dari sifat sosialnya inilah yang membawa pengaruh terhadap berbagai aspek dari kehidupannya, disadari ataupun tidak disadari, sebagai contoh: orang tua kita dalam mendidik kita kadang terpengaruh oleh orang tuanya ketika mendidiknya, atau seorang guru yang menganut faham gurunya dalam mendidik muridnya.
 
Dari pengaruh itulah, kadang tanpa disadari kita telah mempelajari psikologi. Yang mana psikologi adalah disiplin ilmu yang didalamnya mempelajari sesuatu yang berhubungan dengan perilaku. Maka sudah sewajarnya kalau Rita L. Atkinson mengatakan kalau “Tidak ada orang pada kini yang mengaku tidak mengenal psikologi”. Maka dari itu penulis mencoba untuk menulis makalah ini yang didalamnya menjelaskan sesuatu yang berhubungan dengan psikologi. Dengan mengangkat judul “objek,ruang lingkup dan manfaat psikologi”

B.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan pembahasan yang akan dipaparkan dalam makalah ini dengan:
1.Apa psikologi itu?
2.Apa saja objek dan ruang lingkup psikologi itu?
3. Apa manfaat psikologi itu ?

C.TUJUAN PENULISAN
Setiap sesuatu pasti mempunyai tujuan, begitu pula dengan makalah ini, penulis menulisnya dengan tujuan:
  1. Untuk menjelaskan apa psikologi itu
  2. Untuk menjelaskan apa saja objek dan ruang lingkup psikologi itu
  3. Untuk menjelaskan ada saja manfaat psikologi 


BAB II
PEMBAHASAN
 A.    PENGERTIAN PSIKOLOGI
“Psikologi” berasal dari perkataan Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya, atau disebut dengan  ilmu jiwa.
Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu kita harus dapat membedakan antara nyawa dengan jiwa. Nyawa adalah daya jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan badaniah, yaitu perbuatan yang di timbulkan oleh proses belajar. Misalnya : insting, refleks, nafsu dan sebagainya. Jika jasmani mati, maka mati pulalah nyawanya.
Sedang jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi dan manusia. Perbutan pribadi ialah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang di mungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah, sosial dan lingkungan. Proses belajar  ialah proses untuk meningkatkan kepribadian (personality ) dengan jalan berusaha mendapatkan pengertian baru, nilai-nilai baru, dan kecakapan baru, sehingga ia dapat berbuat yang lebih sukses, dalam menghadapi kontradiksi-kontradiksi dalam hidup. Jadi jiwa mengandung pengertian-pengertian, nilai-nilai kebudayaan dan kecakapan-kecakapan[ Agus Sujanto, 2001:1].
Psikologi sendiri mempunyai banyak pengertian, diantaranya :
1.Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan proses-proses mental baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada prilaku.
2.Menurut Ernest Hilgert (1957) psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan lainnya.
3.Menurut George A, Miller psikologi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan dan mengendalikan peristiwa mental dan tingkah laku.
4.Menurut Clifford T. Morgan psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.
5.Menurut Chaplin psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai prilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi arus dan perubahan alam sekitar dan peristiwa-peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan.
6.Menurut Dr. Singgih Dirgagunarsa, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.
7.Menurut Plato dan Aristoteles, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakekat jiwa serta prosesnya.
Pengertian psikologi diatas menunjukkan beragamnya pendapat para ahli psikologi. Perbedaan tersebut bermuasal pada adanya perbedaan titik berangkat para ahli dalam mempelajari dan membahas kehidupan jiwa yang kompleks ini. Dan dari pengertian tersebut paling tidak dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu, dimana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.

B.OBYEK DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI
Objek Psikologi dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Objek Material
Objek Material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatu unsur yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran, objek material mencakup apa saja, baik hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai, ide-ide). Objeknya yaitu manusia(Alex Sobur,2003:41).
2. Objek formal
Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya. Objek formal juga digunakan sebagai pembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang lain ( psikologi, antropologi, sosiologi, dan lain-lain). Objeknya yaitu dari segi tingkah laku manusia, objek tersebut bersifat empiris atau nyata, yang dapat diobservasi untuk memorediksi, menggambarkan sesuatu yang dilihat. Caranya melihat gerak gerik seseorang bagaimana ia melakukan sesuatu dan melihat dari matanya[ ibid, 2003:42].
 RUANG LINGKUP PSIKOLOGI
Dalam makalah ini tidak akan dibicarakan psikologi yang membicarakan hewan atau psikologi hewan, melainkan membicarakan tentang psikologi yang berobyekkan manusia. Yang sampai saat ini dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.Psikologi Umum
Psikologi umum adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktifitas-aktifitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal, dan yang beradab (berkultur)[ Agus Sujanto,2001:41].
2.Psikologi khusus
Psikologi khusus adalah psikologi yang mempelajari tingkah laku individu dalam situasi-situasi khusus. Psikolgi khusus ini meliputi berikut ini.[Alex Sobur,2003:57]
a) Psikologi perkembangan
Psikolgi perkembangan adalah psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai masa tua. Objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai person; artinya, masyarakat hanya merupakan tempat berkembangnya person tersebut. Psikologi perkembangan ini mencakup: psikologi anak(termasuk masa bayi), psikologi puber dan adolensi ( psikologi pemuda ), psikologi orang dewasa, dan psikologi orang tua.
b) Psikologi social
Psikologi yang khusus membicarakan tentang tingkah laku atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial.
c)Psikologi pendidikan
Psikologi sosial adalah sub disiplin dari psikologi yang mencari yang pengertian tentang hakikat dan sebab-sebab dari prilaku dan pikiran-pikiran individu dalam situasi sosial.
d) Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikan adalah subdisiplin psikologi yang mempelajari tingkah laku individu dalam situasi pendidikan,yang meliputi pula pengertian tentang proses belajar dan mengajar.
e) Psikologi kepribadian dan tipologi
Psikologi kepribadian dan tipologi adalah psikologi yang menguraikan tentang struktur kepribadian manusia sebagai suatu keseluruhan, dan jenis-jenis atau tipe-tipe kepribadian.
f) Psikopatologi
Psikopatologi adalah psikologi yang  khusus mempelajari kegiatan atau tingkah laku individu yang abnormal (tidak normal).
g) Psikologi diferensial dan psikodiognostik
Psikologi ini menguraikan perbedaan-perbedaan antarindividu dalam taraf inteligensi, kecakapan, cirri-ciri kepribadian lainnya, dan tentang cara-cara guna menentukan perbedaan-perbedaan tersebut.
h) Pesikologi criminal
psikologi criminal adalah psikologi yang khusus berhubungan dengan tindak kejahatan atau kriminalitas.
i) Parapsikologi
parapsikologi adalah subdisiplin psikologi yang mempelajari fenomena supermormal dengan alat-alat eksperimen atau alat-alat sistematis lain.
j) Psikologi komparatif
Psikologi komparatif adalah psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia yang dibandingkan dengan hewan, atau sebaliknya.
k) Psikologi penyesuaian
Psikologi penyesuaian adalah suatu cabang psikologi yang menggambarkan sejumlah cabang ilmu lainya, psikologi perkembangan, klinis, kepribadian, social, dan eksperimental.[ ibid, 2003:58]

C. MANFAAT PSIKOLOGI

Pada garis besarnya orang mempelajari ilmu jiwa (psikologi) adalah menjadikan manusia supaya hidupnya menjadi lebih baik, bahagia dan sempurna.Betulkah demikian ? memang karena ilmu psikologi ternyata telah memasuki bidang-bidang yang banyak sekali.Banyak persoalan-persoalan yang dapat dibantu dan diselesaikan oleh ilmu psikologi, misalnya persoalan-persoalan manusia yang hidup di pabrik,di sekolah, disawah, di kantor, dan dimanapun kita berada.
    Dari uraian diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa manfaat mempelajari ilmu psikologi adalah sebagai berikut:
1. Untuk memeperoleh faham tentang gejala-gejala jiwa dan pengertian yang lebih sempurna adalah tentang tingkah laku manusia.
2. Untuk mengetahui perbuatan-perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebagai sarana untuk mengenal tingkah laku manusia.
3. Untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan dengan lebih baik.
4. Supaya tidak ragu-ragu lagi mengubah cara hidup, tingkah laku, dan pergaulan dalam masyarakat.
5. Menjadikan kehidupan yang lebih baik, bahagia dan sempurna.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu, dimana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.
Objek dan ruang lingkup psikologi meliputi objek material yaitu manusia dan objek formal yaitu tingkah laku manusia. Dan psikologi meliputi pesikologi umum dan psikologi khusus.
 
B.    Saran
Dengan selesainya penulisan makalah ini, maka penulis mengharap kepada pembaca sekiranya menemukan kesalahan pada makalah ini untuk memperbaikinya. Sebab penulis bukanlah orang sempurna yang tidak lepas dari sifat kekeliruan, sehingga penulis juga biasa melakukan kesalahan. Dan jika ada sesuatu yang biasa di jadikan bahan kajian oleh pembaca maka penulis akan merasa termutifasi.
Saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun semangat menulis penulis akan selalu ditunggu oleh penulis.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1991. Psikologi Umum. Semarang : Rineka Cipta
Poernadarminta. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai Pustaka
Rama, Tri. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung : CV. Pustaka Setia
Sujanto, Agus. 2001. Psikologi Umum. Jakarta : Bumi Aksara
http://www.wikipedia.com

MAKALAH PSIKOLOGI PENGERTIAN, OBJEK, RUANG LINGKUP DAN MANFAAT PSIKOLOGI

By : Unknown 0
I. Prisma


Apa itu Prisma ?

Sebelum kita lebih jauh mempelajari prisma, alangkah baiknya jika kita mengenal lebih dekat pengertian Prisma. Prisma merupakan bangun Ruang yang mempunyai sepasang sisi sejajar dan diapit oleh sisi sisi yang terbentuk dari garis garis sejajar.


Prisma Berdasarkan Bentuk Alasnya :

1. Prisma Segitiga

                          



 Berikut penjelasan rincinya :
  1.  Rusuk : AB, BC, CA, BE, AD, CF, DE, EF, dan FD
  2. Diagonal sisi : AE, BD, CD, AF, BF, EC
  3. Sisi : ABED, CBEF, CAFD, ABC, dan DEF

2. Prisma segi empat
 
Berikut rincian Limas PQRS.TUVX :
  1. Rusuk : PQ, QR, RS, SP, PT, SX, QU, RV, TU, UV, VX, dan TX
  2. Sisi : PSQR, QRVU, PQUT, SRVX, PSXT, dan TUVX
  3. Diagonal sisi : PU, QT, PR, QS, RU, VQ, RX, VS, XP, ST, UX, VT
  4. Diagonal Ruang : PV, SU, RT, QX
  5. Bidang diagonal : PSVU, RQTX, RVPT, dan XSQU.


3. Prisma segi lima




Unsur Unsur Prisma segi-n :
  1. Sisi : n+2
  2. Rusuk : 3n
  3. Diagunal sisi : n(n-1)
  4. Diagonal ruang : n(n-3)
  5. Titik sudut : 2n

Volume Prisma               : La X t
Luas Permukaan Prisma : (2.La)+(t.Ka)
Panjang Kerangka           : (2.Ka)  + (n.t)


Contoh Soal :

1. Perusahaan PT. Jaya abadi ingin membuat sebuah kolam renang berbentuk limas segi-4 dengan rusuk rusuknya  (panjang, lebar, tinggi )10 m,10 m,15 m. Jika kolam tersebut ingin ditaruh air setinggi 10 m. Tentukan berapa banyak air yang harus disediakan ??

Penyelesaian :

Diket :

Panjang : 10 m
Lebar : 10 m
Tinggi : 10 m

Jawab :

 La X t

(10.10) . 10
100.10
1000 m3

2. Ali disuruh membuat prisma segi-3 sama sisi dengan panjang rusuk rusuk alasnya : 3 cm sedangkan panjang sisi tegaknya  5 cm. tentukan berapa kawat minimal yang harus disediakan !

Penyelesaian :

2.(Ka) + (n.t)

2.(3+3+3) + (3.5)
2.9 + 15
18 + 15
33 cm
 

II. Limas

Pengertian Limas

Limas adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah segi-n dan beberapa segitiga yang alasnya berimpit dengan segi-n tersebut dan bertemu pada satu titik di luar bidang alas.

Limas Berdasarkan Alasnya :

1. Limas Segitiga


Bangun diatas merupakan Limas segitig T.ABC. Berikut Penjelasan Lebih rincinya :

1. Bidang alas : ABC
2. Sisi tegak : TAB, TBC,dan TAC
3. Rusuk tegak : TA, TB, dan TC
4. Rusuk alas : AB, BC, dan AC
5. Titik Puncak : titik T
6. Garis tinggi yaitu garis yang ditarik dari titik T dan tegak lurus bidang alas ABC.

2. Limas Segi empat
 
Limas Tersebut Merupakan Limas T.ABCD. Berikut penjelasan rincinnya :
1. Bidang alas : ABCD
2. Sisi tegak : TAB, TBC, TCD, dan TAD
3. Rusuk tegak : TA, TB, TC, dan TD
4. Rusuk alas : AB, BC, CD, dan DA
5. Titik Puncak : titik T
6. Garis tinggi yaitu garis yang ditarik dari titik T dan tegak lurus bidang alas ABCD.
Unsur Unsur Limas segi-n :
1. Bidang sisi : n + 1
2. Titik sudut : n + 1
3. Rusuk : 2 n
Volume Limas               : 1/3XLa X t
Luas Permukaan Limas : La + jumlah luas segitiga pada bidang tegak

 Contoh Soal :

1. Suatu limas segiempat alasnya berbentuk persegi dan volumenya 1.350 cm3. Apabila tinggi limas tersebut 18 cm, tentukan panjang sisi alasnya?


Penyelesaian

Dik : V = 1.350 cm3 dan tinggi = 18 cm
V = 1/3 x L x t
1.350 = 1/3 L. 18
1350 = 6 L
L = 1350/6 = 225 cm2
Karena alasnya berbentuk persegi maka L =s2
L = 225 cm2

s2 = 225 cm2 = 15 cm

LIMAS DAN PRISMA

By : Unknown 0

- Copyright © kuliahku - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -